Iklan

Iklan

Sekolah Jadi Tempat Pengungsian, Aktivitas Sekolah Diliburkan

09 November 2022, 10:50 AM WIB Last Updated 2022-12-02T05:52:10Z

RAKYATSATU.COM, ASAHAN – Akibat curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan banjir melanda sejumlah kecamatan dan desa di Kabupaten Asahan sejak Minggu (6/11/2022) hingga kini masih terus berkelanjutan.

Salah satunya di Dusun 7 dan 8 Desa Tanah Rakyat Kecamatan Pulo Bandring Kabupaten Asahan, air masih tetap setinggi lutut kaki. Ratusan rumah terendam akibat curah hujan yang besar dari meluapnya air sungai Bunut.

“Ada 117 Kepala Keluarga warga saya yang kena terdampak banjir, dan yang lebih parah di Dusun 7 dan 8 yang airnya masih setinggi lutut,” kata Kepala Desa Tanah Rakyat Saimun didampingi Sekdes Umam saat dikonfirmasi Wartawan, Rabu (9/11/2022) di ruang kerjanya.

Lebih lanjut, Saimun menyebutkan, sudah 3 hari ini di desanya mengalami banjir dan merendam rumah warga, ketinggian air sampai saat ini masih setinggi lutut dan mulai surut yang sebelumnya sampai kedalaman 2 meter. Pihak dari Polsek Kisaran Kota bersama Kapolres Asahan yang didampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Asahan bersama-sama pemerintah desa sudah meninjau lokasi banjir dan memberikan bantuan berupa sembako.

“Pihak desa dan BPBD sudah membuat tempat pengungsian warga dan mendirikan dapur umum bagi warga yang parah terdampak akibat banjir. Dan untuk warga yang sudah lanjut usia kita tempatkan ke Puskesmas agar lebih aman,” ungkapnya.

Selain itu, Saimun mengungkapkan ratusan murid terpaksa diliburkan oleh pihak kepala sekolah , yaitu PAUD dan MTS Swasta Ay Tobin yang sekolahnya berdampingan, karena salah satu ruangan lokal jadi tempat pengungsian warga yang berdampak banjir.

“Kami dari pihak desa juga berharap kepada Pemkab Asahan ataupun pusat kiranya juga memperhatikan infrastruktur di desa kami, agar sungai Bunut atau parit-parit besar dinormalisasi,” tegasnya.

Sementara, Kepala BPBD Asahan Hery Naldo Tambunan saat dikonfirmasi terkait penanganan banjir di desa Tanah Rakyat melalui Hp selulernya mengatakan, BPBD sudah turun ke lokasi dan mengevakuasi serta memberikan sembako untuk kebutuhan dapur umum.

“Kita juga memberikan kebutuhan sembako 3 samapai 5 hari kedepan,” katanya.

Hery Naldo juga menyebut, pihak BPBD akan tetap memonitoring setiap hari perkembangan dengan ketinggian air.

“Sudah 17 kecamatan yang terdampak banjir dan kita lebih fokus ke tempat lokasi yang parah banjirnya dan salah satunya Desa Tanah Rakyat,” pungkasnya. [Ikhlas/Aditia]

Komentar

Tampilkan

  • Sekolah Jadi Tempat Pengungsian, Aktivitas Sekolah Diliburkan
  • 0

Terkini

Iklan