RAKYATSATU.COM, SIDRAP – Inovasi dalam mengembangkan kesehatan masyarakat yang digagas Pelaksana Pejabat Sekretaris Daerah (Sekda) Sidrap, Basrah, yakni Inovasi Sahabat Stunting, resmi diluncurkan, di Ballroom Hotel Grand Sidny, Pangkajene, Kecamatan Maritenggae, Sidrap, Senin (29/8/2022) kemarin.
Launching Inovasi tersebut dilakukan langsung Bupati Sidrap, H Dollah Mando, dan dihadiri Ketua DPRD Sidrap, H Ruslan, Kapolres Sidrap, AKBP Erwin Syah, Kasdim 1420 Sidrap, Mayor ARM Arie Widarto, dan perwakilan Kajari Sidrap, Kepala Pengadilan Agama Sidrap, Ketua Baznas Sidrap, dan para Pimpinan OPD se-Kabupaten Sidrap.
Bupati Sidrap menilai, program inovasi Sahabat Stunting bisa menurunkan kasus stunting di Kabupaten Sidrap.
“Ini menjadi salah satu bagian dari komitmen bersama dalam pelaksanaan program pembangunan kesehatan, termasuk upaya menyiapkan generasi cerdas, sehat dan produktif,” ucapnya.
Meski begitu, masalah kesehatan secara umum dan stunting khususnya bersifat multidimensi, lintas program dan antar wilayah, yang menjadi tanggung jawab bersama bersama seluruh stakehoder terkait antara pemerintah kabupaten.
“Maka kami harapkan kerja samanya dalam menyelenggarakan pedampingan Sahabat stunting melalui desiminasi informasi stunting bagi ibu hamil, ibu nifas , ibu balita, dan remaja putrri,” terangnya.
Sementara Pejabat Sekda Sidrap, H Basra mengatakan, inovasinya merupakan replikasi program pusat BKKBN yaitu Tim Pendamping Keluarga (TPK). Ini sesuai Pepres No 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, serta arahan dari Gubernur Sulsel di tahun 2024 angka stunting harus turun di bawah 14%.
Dalam rangka percepatan penurunan stunting maka tahun 2024 prevalensi stunting di Sidrap diharapkan turun menjadi 14% kasus balita stunting dari jumlah balita.
Informasi awal data balita stunting di 10 desa/kelurahan lokus adalah 368 balita dari seluruh jumlah balita yang ada di 10 desa/kelurahan Lokus yaitu 3.762 balita.
Untuk mewujudkan percepatan penurunan balita stunting, kata H Basra dibutuhkan inovasi sahabat stunting sebagai tanggung jawab negara dalam mencetak generasi sehat, cerdas dan berkualitas.
Dikatakannya, untuk jangka pendek dari program tersebut yakni 2 bulan ada penurunan kasus balita stunting di 10 desa/kelurahan.
Kemudian jangka menengah 1 hingga 2 tahun angka kasus balita stunting di 53 desa/kelurahan juga bisa turun. Selanjutnya jangka panjang 3 hingga 5 tahun kasus balita stunting bisa turun di 106 desa/kelurahan di 11 kecamatan di Sidrap. [Ikhlas/Yusuf]