"Melalui pembekalan ini saya harapkan dapat memutus mata rantai dari sel-sel jaringan radikalisme yang dapat membahayakan keutuhan bangsa Indonesia," ujar Kolonel Arh Budi Laksana.
Lanjutnya, dengan maraknya berbagai persoalan yang berkaitan dengan perkembangan radikalisme di Indonesia, bukan hanya sebagai tanggung jawab pemerintah atau aparat pemerintah saja, namun juga menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa.
Perkembangan Radikalisme dalam era globalisasi ini terus meningkat. Hal ini juga ditambah dengan berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat banyaknya gerakan paham Radikal muncul. Terutama dalam Media Sosial.
Sejalan dengan upaya pemerintah dalam menguatkan paham Radikalisme sesuai Idiologi Negara. Saya berharap TNI AD khususnya Korem 141/Tp beserta jajarannya juga bisa terus berupaya secara maksimal dan menjadi personel profesional.
"Maka dari itu, saya mengingatkan, bahwa tidak lama lagi akan dilaksanakan Pemilukada secara serentak diwilayah Korem 141/Tp, yang tentunya perlu mendapat perhatian khusus dalam mengantisipasi kemungkinan atau potensi terjadinya Radikalisme," pungkasnya.
Turut hadir Dandim 1421/Pangkep Letkol Inf Adi Sabarudin, Kolonel Kav Mukmin, S.I.P (Pamen Ahli Bid Idiologi politik pusintelad), Letkol Inf Jaksani, Pasi Intel Korem 141/Tp Mayor Inf Andi Usmi, Perwakilan Prajurit di Wilayah Jajaran Korem 141/Tp. (Rasul)