Iklan

Iklan

Lewat BRSLU "Gau Mabaji" di Gowa, Kemensos Sambangi Ambo Sakka

11 Oktober 2019, 3:16 PM WIB Last Updated 2019-10-11T09:47:52Z

RAKYATSATU.COM, BONE - Ambo Sakka (80), warga Desa Mabbiring, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone, yang viral melalui media sosial (medsos), sebagai manusia lanjut usia (lansia) yang diduga kurang perhatian dari pemerintah setempat, akhirnya disambangi Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (BRSLU) "Gau Mabaji" di Gowa, Jumat (11/10/2019).

Risnalianti, perwakilan Kemensos, BRSLU "Gau Mabaji" di Gowa, mengatakan, kedatangannya di kediaman Ambo Sakka, karena perintah dan diutus oleh kepala balai dan dirinya pula bertanggungjawab langsung di bagian Lanjut Usia (lansia).

"Saya ke sini karena diutus oleh kepala balai saya untuk mengecek langsung kondisi Ambo Sakka yang terkesan tidak manusiawi yang viral di medsos. Makanya kedatangan saya bersama teman-teman ke sini untuk memanusiakan Ambo Sakka dengan berbagai upaya seperti membersihkan dan memotong rambutnya," jelas Risnalianti, dihadapan Kepala Desa Mabbiring, Mukhtar dan puluhan masyarakat Desa Mabbiring.

Ia juga mengapresiasi kepedulian (caring) pemerintah Desa Mabbiring terhadap perhatiannya ke Ambo Sakka, sebab apa yang didapatkan dirinya, sangat jauh berbeda kondisinya dengan yang beredar di medsos.

"Saya malu sebagai orang Bone dengan viralnya Ambo Sakka yang terkesan setengah manusia makanya kami turun untuk mengedukasi. Kenyataannya di lapangan ternyata jauh dari kondisinya (maksudnya Ambo Sakka) di medsos, makanya saya mengapresiasi caring pemerintah setempat terhadap Ambo Sakka," ujar Risnalianti.

Olehnya itu, dirinya bersama rombongannya dari BRSLU "Gau Mabaji" di Gowa dan rombongan dari Dinas Sosial Kabupaten Bone akan membersihkan badan Ambo Sakka.

"Jadi kami akan bersihkan dulu badannya Ambo Sakka. Ia (Ambo Sakka) harus bersih dan layak untuk dihargai sebagai manusia, makanya saya berharap kiranya pemerintah bersama masyarakat harus membangun kepedulian sosialnya terhadap sesama, setidaknya memberikan bantuan dengan memperhatikan kebutuhan penerima bantuan," harap Risnalianti.

Lanjutnya, apabila Pemerintah Desa bersedia menyerahkan Ambo Sakka apabila diminta untuk direhabilitasi di Balai untuk ditampung selama enam bulan. Maka pihaknya akan membawa Ambo Sakka ke balai untuk dilakukan layanan terapi kesehatan dan terapi keterampilam, namun itu harus dipertimbangkan apakah memang masih layak terapi atau tidak.

Setelah enam bulan di balai, itulah sebenarnya kesempatan Pemerintah setempat melakukan advokasi bersama berbagai pihak yang bisa diajak kerjasama.

Ia menambahkan, apabila ada langsia yang rawan terlantar tolong diinfokan. "Saya dan saya akan tindak lanjuti," pungkasnya.

Rombongan Kemensos, BRSLU "Gau Mabaji" di Gowa disambut Kepala Desa Mabbiring, Mukhtar bersama Ketua BPD Mabbiring, Muh Nur dan para aparat desa serta puluhan masyarakat di kantor Desa Mabbiring.

Mukhtar dalam sambutannya mengatakan, sangat berterima atas perhatian Kemensos dan Dinas Sosial Kabupaten Bone atas perhatiannya terhadap warganya, khususnya Ambo Tang. Menurutnya, Ambo Sakka tidak terlantar dengan alasan kebutuhan sehari-harinya terpenuhi.

"Sudah kurang lebih lima tahun Ambo Sakka mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Desa dan kemungkinannya mengalami gangguan atau kelainan mental," jelas Mukhtar.

"Jadi tidak benar apabila ada yang mengatakan Ambo Sakka tidak diperhatikan oleh pemerintah," pungkas Mukhtar.  (Rasul)

Komentar

Tampilkan

  • Lewat BRSLU "Gau Mabaji" di Gowa, Kemensos Sambangi Ambo Sakka
  • 0

Terkini

Iklan