Andi Saharuddin mengatakan, Program Kotaku ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat sehingga program ini betul-betul terasa manfaatnya bagi masyarakat.
"Kelurahan Biru, salah satu wilayah yang rawan banjir di dalam kota sehingga dengan adanya pengerjaan drainase ini diharapkan dapat meminalisir air menguap ke jalan nantinya apabila musim hujan," ujar Andi Saharuddin.
Usai melakukan peletakan batu pertama, Andi Saharuddin, didampingi Lurah Biru Andi Muh Hasbi, Asisten Kotaku Herman Wafir, Koordinator Satgas Kebersihan Kelurahan Biru Abd Latif, meninjau lokasi pelaksanaan program Kotaku di Kelurahan Biru.
Sebagaimana diketahui, dari delapan (8) kelurahan yang ada dalam lingkup Pemerintahan Kecamatan Tanete Riattang, lima (5) kelurahan yang mendapat bantuan Program Kotaku, yakni Kelurahan Biru, Manurunge, Masumpu, Bukaka, dan Walanae.
Informasi yang berhasil dihimpun Rakyatsatu.com dan Radarsulsel.id, Program Kotaku ini bakal menghabiskan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Pengembangan Kawasan Pemukiman sekira Rp 2 miliar untuk di Kelurahan Biru.
Sementara itu, salah seorang Asisten Kotaku (Askot), Herman Wafir, yang ditemui di lokasi pelaksanaan program Kotaku, mengatakan, tujuan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yakni untuk meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di pemukiman kumuh perkotaan untuk mendukung terwujudnya pemukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan.
"Untuk mencapai tujuan tersebut, mustahil tanpa adanya kolaborasi strategis dengan pihak stakeholder," ujarnya.
Program Kotaku ini terlaksana berkat bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Pengembangan Kawasan Pemukiman. (Rasul)
.jpg)