RAKYATSATU.COM, BONE - Berbagai upaya dilakukan masyarakat, khususnya masyarakat petani dalam merayakan hasil panen mereka. Tetapi kegiatan tersebut semuanya dilakukan sebagai salah satu bentuk rasa syukurnya terhadap Allah SWT yang dikemas dalam pesta rakyat.
Seperti yang dilakukan masyarakat petani di Desa Laburasseng, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Minggu (15/10). Para masyarakat petani desa tersebut melaksanakan kegiatan tradisi turun sungai menangkap ikan sebagai ungkapan rasa syukur atas keberhasilan hasil panen padi mereka.
Ketua Kelompok Tani Desa Laburasseng, Adam mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan setiap dua kali dalam satu tahun setelah panen padi. Karena di desanya, para petani panen padi dua kali dalam setahun.
"Kegiatan turun sungai ini dilaksanakan sebagai tradisi masyarakat Desa Laburasseng ketika selesai melaksanakan panen padi. Ini merupakan wujud atas terima kasi karena dengan adanya turun sungai maka masyarakat juga akan turut bergembira sehingga setelah panen bisa makan bersama dengan turun menangkap ikan atau majjala," ujar Adam, Senin (16/10)
Hal senada diungkapkan pula anggota DPRD Bone yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Bone, Andi Atoro. Menurut Legislator yang merupakan warga Libureng ini yang salah satu daerah pemilihannya adalah Kecamatan Libureng, kalau kegiatan menjala (majjala) ikan (bale-bugis) selalu dilakukan warga sebagai rasa syukur mereka atas keberhasilan panen padi mereka.
"Kegiatan majjala bale (menjala ikan) selalu dilakukan oleh warga Libureng apabila hasil panen padi mereka berhasil sebagai salah satu bentuk rasa syukur terhadap Tuhan," ujar Andi Atoro.
Demikian pula yang diungkapkan Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 141/Tp, Mayor Inf Mansur Kole yang selalu mendapat undangan apabila warga Desa Laburasseng melaksanakan tradisi turun sungai menjala ikan.
"Saya selalu diundang oleh teman-teman kalau acara turun sungai menjala ikan. Hasil tangkapan ikan tersebut kemudian dikumpul dan dibakar lalu dimakan beramai-ramai," ujar Mayor Inf Mansur Kole.
Ia menambahkan, dengan tradisi turun sungai tersebut, selain sebagai salah satu bentuk rasa syukur juga terjalin jalinan tali silaturahim antar warga dan tergambar semangat kegotong royongan yang kuat diantara mereka. ((Rasul)