Dalam sambutannya istri Wakil Gubernur Sulawesi Selatan dua periode ini memberika beberapa masukan kepada peserta seminar dalam berusaha yang berkah dengan menjauhi riba. "Kita ingin kehidupan kita berkah, bagaimana memperoleh keberkahan, tentunya harus memenuhi syarat- syarat syariah diperolehnya harta. Sehingga ketika ini dicapai, segala aktivitas kita, usaha, dan perusahaan menjadi berkah, karena bebas dari riba," ujarnya.
Dijelaskan dia, begitu pentingnya menjauhi riba, karena Nabi Muhammad Saw menggambarkan pelaku riba, Tidak ada seorangpun yang melakukan praktek riba, kecuali akhir dari urusannya adalah hartanya menjadi sedikit (tidak berkah).
Menurutnya, setiap manusia tidak terlepas dari hutang piutan, namun sebagai manusia harus memahami tata cara hutang piutang menurut Islam. "Kami juga sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai wujud kepedulian UIM kepada masyarakat agar terhindar dari riba," terangnya.
Seminar Nasional ini rencananya akan dibawakan beberapa pemateri, diantaranya utusan Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan, Wakil Rektor I UIM Arfin Hamid yang juga guru besar bidang Ekonomi Syariah, Budi Damhudi dari Yayasan Indonesia Bebas Riba, tak hanya itu kegiatan ini dihadiri oleh para pengusaha, pimpinan bank, dan utusan takmir masjid di Makassar. (Rls)