RAKYATSATU.COM, BUTON TENGAH – Kehadiran Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) di Buton Tengah, menyisakan harapan besar dan implementasi terhadap pengelolaan Aspal Buton.
Hal itu diungkapkan Anggota Dewan Permusyawaratan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buton tengah, Tasman, SE yang juga menjabat Ketua Komisi III, Kamis (29/9/2022).
Kata dia, Presiden cukup kesal atas lonjakan impor aspal selama ini. Hal tersebut disampaikan Jokowi usai meninjau Pabrik Aspal PT Wika Bitumen, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Dimana, lanjut Tasman, selama ini Buton memiliki potensi besar dengan kekayaan hingga 662 juta ton aspal. Namun, Indonesia malah impor hingga lima juta ton aspal per tahun.
“Lebih efektif kalau apa yang disampaikan (statemen) pak presiden langsung diimplementasikan dan termuat dalam Perpres tentang Pengadaan Barang dan Jasa,” Kata Tasman kepada media, Kamis (29/9/2022).
Tasman menambahkan apa yang disampaikan presiden diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan Permendagri pedoman penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kalau ini yang dilakukan pasti semua Stokeholder akan mematuhi nya karena sifatnya adalah ketentuan.
“Kalau tidak diframe dalam bentuk ketentuan dan aturan pasti hanya menjadi curhatan yang tidak lebih sebagai pengantar tidur,” terangnya.
Dikutip dari Kementerian PUPR, kualitas aspal dari Buton (asbuton) memiliki keunggulan mutu yang lebih baik dari aspal minyak. Penggunaan asbuton juga diperkirakan dapat menghemat devisa karena akan mengurangi impor aspal minyak yang tinggi.
Selain itu, penggunaan aspal dari Buton juga mendukung program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Sebab, asbuton olahan memiliki nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi.
Untuk diketahui sebelumnya Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Kota Baubau, Kota Buton, dan Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), untuk meninjau penyaluran bantuan sosial dan menghadiri penganugerahan gelar adat Kesultanan Buton. [Ikhlas/Alum]
.jpg)