Iklan

Iklan

Hadapi La Nina, Tomas Bone : Jangan Hanya Bentuk Tim

17 November 2020, 10:55 AM WIB Last Updated 2020-11-17T02:55:08Z

RAKYATSATU.COM, BONE
- La Nina adalah kondisi penyimpangan atau anomali suhu permukaan laut Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin daripada kondisi normal, yang akan berdampak terjadinya bencana alam di sejumlah wilayah di Indonesia,

Menghadapi ancaman badai La Nina, Tim Gabungan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bone menggelar gladi apel kesiapan personel dan peralatan SAR secara serentak yang dipusatkan di Lapangan Merdeka, Jl. Petta Ponggawae, Watampone, beberapa waktu lalu.

Pelaksaan apel kesiapan personel dan peralatan SAR ini melibatkan personel Polres Bone, BPBD Bone, Basarnar Bone, Brimob Bone, TNI dan Paramedis yang mulai melaksanakan tugasnya, Minggu 15 November 2020 kemarin.

Kabag Ops Polres Bone, Kompol Erwin Surahman menjelaskan jika kegiatan ini sebagai bentuk kesiapan Tim Gabungan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bone untuk mengantisipasi bencana alam di Kabupaten Bone.

Ia menjelaskan pula, badai La Nina diprediksi akan menyebakan sejumlah bencana alam seperti banjir dan tanah longsor yang puncaknya akan terjadi di bulan Desember 2020 hingga Maret 2021.

“Sejumlah kecamatan di Bone ini yang rawan bencana sepert banjir dan tanah longsor, kami ingatkan dan kami imbau kepada masyarakat agar tetap waspada dalam menghadapi anomali cuaca saat sekarang ini,” jelasnya.

Kalaksa BPBD Kabupaten Bone, Dray Vibrianto menuturkan sejumlah ancaman badai dari El Nina yang bisa berdampak disejumlah wilayah Kabupaten Bone yakni bencana banjir, puting beliung dan bencana tanah longsor.

Olehnya, pemetaan daerah yang rawan bencana alam sudah dipetakan di 27 kecamatan, utamanya di Daerah Aliran Sungai (DAS) sungai Walanae sepanjang Kecamatan Dua Boccoe dan Kecamatan Cenrana yang menjadi langganan daerah banjir, dan daerah pegunungan yang rawan terjadi longsor seperti di Kecamatan Ponre dan Tellu Limpoe.

“Apel ini bertujuan untuk sebagai kesiapan personel dan peralatan SAR mengahadapi bencana alam,” pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat (Tomas) Kabupaten Bone, M Amir yang juga Ketua Persatuan Penggilingan Gabah Kabupaten Bone, mengharapkan agar selain mempersiapkan tim gabungan maka Pemkab Bone harus pula melakukan tindakan pencegahan seperti menebang pohon di sepanjang jalan yang dapat membahayakan pengguna jalan dan masyarakat.

Selain itu katanya, perlu dilakukan himbauan sejak dini di setiap masjid terkait ancaman dan bahaya serta bagaimana mengantisipasi jika La Nina melanda.

"Harus kita mulai dari sekarang melakukan himbauan dan pencegahan guna mengantisipasi La Nina," ujarnya, Selasa (17/11/2020). 

Ia menambahkan bahwa, potensi badai La Nina ini akan melanda di bulan Desember 2020 hingga Maret 2021, sehingga dibutuhkan kesiapan serius oleh semua pihak dan khususnya masyarakat. (Rasul)



Komentar

Tampilkan

  • Hadapi La Nina, Tomas Bone : Jangan Hanya Bentuk Tim
  • 0

Terkini

Iklan