Selama 40 tahun lalu, ne'Katatong mulai menjajankan Putu' Lendong ini setiap hari pasar Sangalla, Tana Toraja. Pasar Sangalla yang hanya semingggu sekali inipun membuat banyak pelanggannya selalu menantikan Putu' Lendongnya. Mengingat umurnya yang sudah lanjut usia, maka sang anak pun tugasnya menjajankan di pasar.
Proses memasak Lendong yang dianggap unik inilah yang menjadi daya tarik yang patut untuk dicoba. Lendong yang biasanya didapat dipiggiran pematang sawah ini, kemudian dibersihkan dan dibakar. Setelah itu dipotong menjadi beberapa bagian.
Setelah itu, sayur Pangi (di Jawa disebut Kluwek) yang sebelumnya telah direbus secara terpisah, dicampur dengan Lendong dicampur dengan Pamarrasan ( bumbu hitam dari biji Kluwek)
ditambah dengan potongan Lada Katokkon yang terkenal pedas, menambah nikmatnya Putu' Lendong. Uniknya, masakan ini sampai sekarang pun, masih menggunakan daun Kluwek untuk membungkusnya dengan dilapisi daun pisang segar.
Gimana...tertarik untuk mencoba ?
Pembeli dapat menjumpai Putu' Lendong Ne'Katatong di sebuah sudut pasar Sangalla. Dijamin murah, satu porsinya pembeli dapat menikmati dengan harga 20ribu rupiah.
Semoga kuliner khas Toraja yang selalu memiliki cita rasa yang unik ini selalu terus ada dan dikembangkan agar anak cucu kita nantinya masih dapat mencicipinya. Selamat berakhir pekan Sangtorayan.
.jpg)