Hal ini ditunjukkan saat komunitas ini menyambangi kediaman Labeddu yang berada di Dusun Tampaning Desa Patampanua Kabupaten Soppeng, Senin (8/1).
" Sebelumnya Kpa Mario melakukan ekspedisi di Air Terjun Wae Sitebbae, di Wawogalunge Desa Bulue selama dua hari, Sepulang dari sana tim ekspedisi menyempatkan diri untuk menyambangi Labeddu," ujar Kemang Tim dari Kpa Mario
Anak dari ibu Nursiah ini dinyatakan pengidap penyakit hydrocefalus sejak lahir, karena penyakit ini mengakibatkan Labeddu memahami pembengkakan di kepala karena adanya cairan yang terus bertambah.
" Pada usia sekitar 3 tahun anak saya sempat dibawah untuk berobat di salah satu rumah sakit di Makassar, namun kondisinya tidak mengalami perubahan ditambah besarnya biaya yang harus ditanggung," kata Nursiah
" Karena tidak mampu membiayai pengobatan anak saya, jadi saya memilih untuk pulang, dan merawat anak saya di rumah," sambung Ibu Labeddu menceritakan kisahnya kepada tim Kpa Mario
Penderitaan keluarga ini tidak sampai disitu, keadaan ibu dan anaknya ini bertambah parah sejak ditinggal pergi ayah labeddu
"Sampai saat ini untuk membiayai kehidupan sehari hari, saya kerja serabutan bahkan pernah bekerja sebagai pembuat gula merah, namun saya berhenti karena saya jatuh sakit saat itu," katanya
Tim yang datang menjenguk Labeddu mendapati anak 10 tahun ini hanya seorang diri di dalam rumah, dikarenakan ibunya pergi bekerja untuk menafkahi anaknya yang ditinggalkan ayahnya.
" Tim diantar oleh Pak Hasan selaku tokoh masyarakat di Dusun Tampaning, kami kaget waktu tiba dirumah, karena Labeddu hanya seorang diri," kata Kemang
" Kami sangat terharu melihat kondisi Labeddu, meski tidak seberapa, kami memberikan bantuan untuk meringankan keluarga ini,"sambungnya
Melihat kondisi Labeddu, tim Kpa Mario berharap Pemerintah maupun seluruh lapisan masyarakat yang tersentuh hatinya dapat membantu mengurangi beban sehari-hari orang tua Labeddu, kiranya bisa datang langsung mengunjungi atau mengadakan aksi sosial penggalangan dana. (Kemang.ms)
