![]() |
Ilustrasi |
Sebut saja di lingkungan Manyaha Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Sinjai Borong, tempat ini merupakan salah satu wilayah pemukiman yang menjadi potret belum meratanya jaringan listrik.
Nurlina, salah satu warga kelurahan pasir putih kecamatan sinjai borong mengatakan jika dirinya menyantol listrik dari rumah tetangga yang sudah mendapat sambungan listrik resmi atau memiliki kwh meter. Itu terpaksa di lakukan Nurlina agar rumahnya tidak gelap pada malam hari. tapi namanya menyantol daya listrik yang digunakan pun terbatas.
Di rumahnya hanya terdapat satu balon lampu tidak ada lemari pendingin maupun alat-alat elektronik lain. Dengan satu balon lampu ini Nurlina kemudian membayar sepuluh ribu rupiah setiap bulan kepada pemilik rumah tempat khw meter. Ia mengaku menyantol listrik setelah sepuluh tahun lamanya memakai pelita sebagai alat penerangan.
"saya cuma pakai satu balon pak, hanya untuk malam karna takut gelap kasian, saya pake pelita cukup lama," ujarny, Minggu (20/8)
Meski demikian, apa yang dilakukan tersebut merupakan sebuah pelanggaran, warga Manyaha kelurahan pasir putih kecamatan sinjai borong bahkan sudah sering mengusulkan pemasangan kwh meter di semua rumah.
Kepala lingkungan Mayaha Arifuddin saat di temui mengatakan, PLN setempat berdalih dikarenakan sambungan listrik belum merata lantaran jaringan tiang yang masih terbatas. Akibatnya ada warga yang terpaksa membeli tiang dan kabel sendiri agar rumahnya bisa mendapat penerangan listrik.
"Saya dulu sampai 9 rumah yang menyantol, mereka bayar sama yang punya kwh meter, kami sudah mengusulkan kepada PLN tapi itu katanya tidak bisa pasang kwh karena jaringan belum stabil," Ungkapnya
Praktik menyantol listrik juga dilakukan ratusan kepala keluarga yang tersebar di sejumlah kecamatan lain di Kabupaten Sinjai, seperti kecamatan sinjai Tengah, Bulupoddo dan kecamatan sinjai barat. kondisi ini tentu menjadi fakta yang miris di saat Indonesia sudah merdeka 72 Tahun. (Asdar)