Icer, yang masih TK, Sintike yang duduk di bangku SD dan Tigris yang duduk dibangku SMP. Ketiga saudara kandung ini, harus menempuh perjalanan yang menantang maut, untuk dapat sampai di sekolahnya.
Mereka memilih menyebrang sungai Sa'dan yang sangat luas dengan menggunakan rakit yang terbuat dari potongan bambu. Sebenarnya ada jalan darat yang dapat dilalui, namun harus melewati jalan setapak yang licin, berlumpur dan sangat jauh.
Saat mereka naik rakit, mereka hanya butuh waktu 10 menit untuk sampai di jalan utama dan berjalana kaki sekitar 1Km menuju sekolah.
Yori, Orang tua mereka saat ditemui mengatakan, bahwa kondisinyalah yang memaksa kami harus nekat begini. waktu itu Yori berinisiatif membuat rakit sendiri agar anak-anak mereka bisa bersekolah dan tentunya tidak terlambat.
"Kondisi inilah yang memaksa saya dan suami waktu berinisiatif membuat rakit sendiri, agar anak-anak kami bisa bersekolah dan tentunya tidak terlambat,"kata Yori.
Didampingin oleh kakak mereka, Avner, yang selalu setia mengantar mereka menyebrang, membuat ketiga pelajar ini tak takut lagi. (Kris)