Iklan

Iklan

Masif Diblack Campaign, Survei BARAKKA Malah Naik, Ini Hasilnya

10 Juni 2018, 4:46 PM WIB Last Updated 2018-06-10T08:51:22Z

RAKYATSATU.COM, WAJO - Jelang pencoblosan black campaign ke pasangan nomor urut 2 dr Baso Rahmanuddin-Anwar Sadat (BARAKKA) makin masif. Namun, ternyata black campaign tersebut malah membuat pasangan birokrat-relegius itu makin dicintai masyarakat Wajo.


Terbukti, hasil survei yang dirilis CRC, Minggu, 10 Juni 2018, menunjukkan elektabilitas atau keterpilihan BARAKKA jauh meninggalkan pesaingnya.


CRC merilis elektabilitas BARAKKA mencapai 51,5 persen unggul dibanding Amran Mahmud-Amran, SE (Pammase) di angka 34,3 persen. Sementara yang belum menentukan sikap 14,3 persen.


Direktur Riset CRC, A Wahyudin Abbas mengatakan, keunggulan pasangan BARAKKA terpotret di 10 kecamatan dari 14 kecamatan di Wajo. Itu membuat tren BARAKKA terus naik dibanding Februari 2018, di angka 43,0 persen. 


Berbanding terbalik dengan PAMMASE yang mengalami tren penurunan dibanding Februari 2018 yang saat itu berada di angka 38,3 persen.


Strong voters atau dukungan kuat bagi pasangan BARAKKA, lanjut Wahyuddin sangat signifikan yakni di angka 43,3 persen, sementara Pammase 28,5 persen. Sedangkan yang masih mengambang 14,3 persen," terang Wahyudin.


Wahyudin juga mengungkapkan, dalam survei menunjukkan popularitas dr Baso Rahmanuddin (DBR) unggul dibanding kandidat lain. Popularitas DBR di angka 96,0 persen dengan tingkat kedisukaan 79,7 persen. Sementara Amran Mahmud popularitasnya di angka 93,8 persen dengan tingkat kedisukaan 76,5 persen. Amran, SE popularitas 88,5 persen dengan tingkat kedisukaan 70,3 persen. Sedangkan Anwar Sadat popularitas 79,5 persen dengan tingkat kedisukaan 69,3 persen.


Dalam riset, CRC mengambil sampel seluruh masyarakat di Kabupaten Wajo, yang sudah memiliki hak pilih yakni berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Jumlah sampel sebanyak 400 responden. Dengan metode penarikan sampel multistage random sampling dan memiliki toleransi kesalahan dugaan +/- 5,0 persen pada selang kepercayaan 95,0 persen. 


“Sampel berasal dari 14 kecamatan di Wajo yang terdistribusi secara proporsional," kata Wahyudin. 


Dia menjelaskan, pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara tatap muka langsung (face to face) menggunakan kuesioner pada 23-31 Mei 2018. "Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20,0 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check)," lanjut Wahyudin.



Responden ini berasal dari berbagai latar belakang pendidikan. Mulai dari tidak bersekolah, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, hingga berkuliah dan tamat perguruan tinggi. (rls)



Komentar

Tampilkan

  • Masif Diblack Campaign, Survei BARAKKA Malah Naik, Ini Hasilnya
  • 0

Terkini

Iklan