Sidak yang rutin dilakukan Tim Gabungan Terpadu ini, melakukan tes dengan standar SNI pada sejumlah ikan yang baru datang tadi subuh, yang diketahui berasal kota Palu.
Dari hasil tes, sebanyak 97,5 Kg Ikan Bolu (Bandeng) dan 1 Kg Ikan Teri 1 Kg, dinyatakan mengandung zat berbahaya, yakni Formalin.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Tana Toraja, Natalia Batara mengatakan, bahwa sidak yang dilakukan di daerah perbatasan ini, sangat maksimal untuk mencegah ikan berformalin masuk ke pasar- pasar.
"Sidak yang dilakukan di daerah perbatasan ini, sangat maksimal untuk mencegah ikan berformalin masuk ke pasar- pasar," kata Kabid Ketahanan Pangan, Natalia.
Selain itu, penemuan dalam sidak ini pun menjadi peringatan bagi warga agar memeriksa Ikan yang dibeli di pasaran dan melaporkan kepada tim apabila terjadi dugaan ikan yang mengandung zat berbahaya.
"Ini menjadi peringatan bagi warga agar memeriksa Ikan yang dibeli di pasaran dan melaporkan kepada tim apabila terjadi dugaan ikan yang mengandung zat berbahaya," tambah Natalia.
Diketahui, ikan berformalin ini disita oleh tim gabungan terpadu untuk dijadikan barang bukti dan dibawa ke kantor Satpol PP Tana Toraja. (Kris)
.jpg)