Anggota Komisi I DPR RI itu menangis lantaran tak mampu membendung rasa iba dan haru pada salah seorang kakek warga binaan lapas yang sudah sangat tua dan terkesan uzur. Bahkan mungkin kakek tersebut merupakan penghuni Lapas Kelas IIA Watampone yang tertua.
"Saya tak mampu membendung air mata saya karena merasa terharu saat kakek tersebut memeluk saya tanpa ada suara dan langsung menangis. Saya sangat merasakan kesedihan dan penyesalan kakek tersebut, tetapi tidak ada yang perlu disalahkan. Masuk menjadi penghuni warga binaan lapas justru harus dipetik hikmahnya dan dijadikan pengalaman serta pelajaran yang sangat berharga," tutur ARIP.
Ia pun menambahkan, berbuka puasa dengan warga binaan Lapas bukan yang pertama kalinya baginya. Apalagi semua yang ada di Lapas, khususnya di Lapas Kelas IIA Watampone adalah sahabat, saudara dan keluarga.
"Mereka (warga Lapas) adalah salah satu bagian dari hidup saya, kita semua adalah keluarga. Maka sangat harus dan penting untuk selalu menjaga tali silaturahim dan kekeluargaan serta berbagi," ujarnya. (Rasul)
.jpg)