RAKYATSATU.COM, BONE - Nama Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bone, Andi Islamuddin dicatut oleh orang tak dikenal (OTK) untuk meminta uang kepada Andi Gisang, salah seorang PNS yang akan pensiun pada 1 Juni 2018 nantinya.
Andi Gisang yang merupakan mantan Kepala SD Inpres 7/83 Malimongan Kecamatan Salomekko, kepada Rakyatsatu.com, Selasa (22/05) mengakui kalau dirinya ditelpon melalui handphone (HP) dengan nomor HP 085325595238 dan mengaku Kepala BKPSDM Kabupaten Bone, Andi Islamuddin.
Andi Gisang yang juga saudara mantan Kades Mappatiba itu pun menceritakan kejadian yang menimpanya. Ia menjelaskan bahwa pencatut nama Kepala BKPSDM Bone tersebut saat menelpon menggunakan bahasa bugis dan mengatakan kalau SK Pensiunnya telah keluar dan katanya ada dana gratis untuk pensiun Rp 125 juta.
Untuk mendapatkan SK Pensiunnya dan dana gratis pensiun tersebut dirinya diminta membayar Rp 8.750.000 dengan alasan uang administrasi.
"Ia menelpon saya dengan memakai bahasa bugis dan mengaku Andi Islamuddin serta tau saya saudaranya mantas Kades Mappatoba, sehingga saya percaya kalau penelpon tersebut Puang Baso Islamuddin, dan mengirimkan uang sebesar Rp 8.750.000," ujar Andi Gisang.
Lanjutnya lagi, penelpon yang mengaku Kepala BKPSDM Bone tersebut, memintanya untuk datang ke kantornya (ruangan Kepala BKPSDM) dengan membawa foto copy KTP, KK, dan pas foto ukuran 3x4 dengan memakai map warna biru dengan alasan SK Pensiun dirinya sudah ada.
Setelah dirinya mentransfer uang ke nomor rekening 002001135619506 atas nama Irwansyah, ada lagi yang menelponnya lewat HP dengan nomor 085325524279 dan mengaku atas nama Drs H Purwanto dari Dirjen Anggaran Pusat. Ia (H Purwanto) menelpon karena katanya disuruh oleh Andi Islamuddin dan meminta lagi uang untuk pajak sebesar yang dikirim pertama, Rp8.750.000.
"Nah disitulah saya mulai curiga dan tidak mengirimkan uang yang dia minta tersebut. Saya akan melaporkannya di polisi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Kabupaten Bone, Andi Islamuddin yang dihubungi Rakyatsatu.com dengan tegas mengatakan, bahwa itu adalah penipuan dan akhir- akhir ini korbannga rata- rata PNS yang pensiun sementara menunggu SK Pensiunnya.
"Itu adalah penipuan dan jangan ada percaya. Saya tidak mau menodai amanah jabatan saya dengan hal-hal yang begituan. Saya himbau agar jangan ada yang percaya apabila ada yang mengaku saya lewat telpon atau mengaku saya yang menyuruh, semua itu penipuan," tegasnya. (Rasul)
.jpg)