Hal itu diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Penerangan Hukum (Penkum) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel, Salahuddin, SH, MH. Selain itu, katanya Program Jaksa Menyapa Masyarakat sekaligus menjadi program untuk memberikan pemahaman hukum masyarakat.
"Dengan mengenali hukum diharapkan masyarakat tidak melanggar aturan atau kenali hukum jauhi hukuman," ujar Salahuddin.
Ia menambahkan, sebagaiman yang dilakukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Takalar pada hari Kamis (12/04)
bertempat di Pro RRI 1 Makassar, Jl Riburane No. 3 Takalar. Di mana Kejari Takalar melaksanakan program Jaksa Menyapa.
Didampingi Kasi pidum, Datun dan Kasi Barang Bukti, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Takalar memaparkan Peran Kejaksaan dalam penegakan Hukum. Acara yang dipandu oleh Mesye Sahetapy langsung dari studio RRI Makassar mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Hal itu terbukti banyaknya penanya.
Dalam kegiatan ini beberapa penanya seperti Riri, Alida dan Tita memberikan pertanyaan langsung kepada Kepala Kejaksaan Negeri Takalar.
1. Mengapa ada perbedaan hukuman dalam perkara yang sama contohnya pencurian?.
2. Apakah pengembalian kerugian negara dalam tindak pidana korupsi bisa mempengaruhi hukuman?.
3. Apakah perusahaan yang mengerjakan proyek pemerintah daerah dan terlambat dibayar oleh pemerintah padahal sudah dilaksanakan pekerjaannya apakah bisa saya menggugat pemerintah daerah dengan meminta bantuan kejaksaan?.
Pertanyaan kemudian langsung di jawab oleh Kajari di bantu oleh para Kasi dengan tuntas.
"Acara jaksa menyapa ini telah di patenkan waktu pelaksanaanya yakni setiap hari Kamis mulai jam 15.00 - 16.00 Wita dan bergilir secara bergantian dengan segenap Kejari di wilayah hukum Kejati Sul Sel," pungkas Salahuddin. (Rasul)
.jpg)