Program itu dikemukakan Kolonel Kav Yotanabey saat berbincang-bincang dengan sejumlah wartawan dan petinggi Korem 141/Tp di Media Centre Toddopuli Makorem 141/Tp, Jl Jend Sudirman Watampone, Rabu (28/02).
Meski demikian program itu baru sementara gagasan atau ide yang akan dibicarakan lebih lanjut guna meningkatkan kesejahteraan petani dan membuat petani merasa bangga akan jati dirinya sebagai seorang petani, sehingga hasil panen selalu melimpah dan berkualitas agar tidak terjadi impor beras di Indonesia.
"Ini masih wacana dan kami meminta teman-teman wartawan membantu kami untuk mewujudkan hal tersebut, karena tidak menutup kemungkinan bakal timbul persepsi bahwa TNI berbisnis," ujarnya.
Ia pun menjelaskan program yang dimaksud yakni membantu petani dengan cara membeli gabah petani sebelum hasil panen dengan cara mengansur pembayarannya setiap bulan dan nanti diberikam semua total uangnya ke petani pada saat panen. Hal itu juga untuk mencegah atau memotong jalur tengkulak ke petani sekaligus membantu Bulog dalam menyiapkan stok beras.
"Ini akan sangat bermanfaat sama petani, namun sebelumnya kita harus melakukan pendataan volume sawah dan tentu Babinsa harus dibekali skill karena dia yang akan melakukan pendampingan ke petani," ujarnya. (Rasul)
.jpg)